14 April 2011

Arung Jeram Pekalongan (TESTIMONI)

TESTIMONI :
HA FAILASUF (Ketua KADIN Kabupaten Pekalongan) Mengenai Arung Jeram Kabupaten Pekalongan

Menikmati Rafting di Sungai Paingan Linggoasri Kabupaten Pekalongan

"Deg-deg plas saat lenggak-lenggok di atas Perahu Karet"

Panorama Arung Jeram di Sungai Paingan Linggoasri belum banyak yang mengetahui. Sejuk, indah, asri dan damai, mungkin itu perasaan yang paling tepat untuk menggambarkannya. Siapapun pasti penasaran untuk menelusurinya.

Saya beberapa waktu lalu bersama beberapa orang teman sengaja mengunjungi Sungai Paingan Linggoasri Kabupaten Pekalongan tersebut dengan menggunakan motor trial. Perjalanannya saja sudah mengasyikkan, ditambah setelah sampai lokasi tidak sabar untuk mencoba perahu karet arung jeram. Saya juga menggunakan baju pelampung dan helm untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

Arus airnya cukup deras baik hujan atau tidak hujan. P3MDH atau Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat sebagai pengelolanya patut diacungi jempol. Ketika melihat potensi yang ada langsung mereka dikursuskan di tempat arung jeram lain selama satu bulan. Dengan kru sebanyak 20 orang mereka siap melayani para pengunjung yang ingin menikmati indahnya panorama air disana.

Alat-alat yang tersedia pun lumayan lengkap, ada perahu karet, baju pelampung, helm dan dan membuat jalan pulang sesampai ditempat finish. Sementara ini baru 500 meter arus yang bisa dilalui. Sebenarnya mereka memiliki keinginan sampai 4 kilometer, tetapi jalan ketempat start belum dibuat “Lumayan kan membuat jalan baru sepanjang 4 kilometer,” katanya.

Saya dan teman-teman tidak sabar untuk memulai. Dengan instruksi-instruksi standar keselamatan, menggunakan pakaian lengkap (standart rafting equipment), maka dimulailah perjalanan. Ada rasa deg-deg plas, lenggak-lenggok di atas perahu karet mengikuti arus yang lumayan deras, tapi semua keraguan itu ditabrak dengan teriakan-teriakan penyemangat. Sampai di tempat finish tidak terasa. Bahkan saya ingin mengulanginya lagi, tapi kayaknya tidak mungkin karena teman-teman sudah terlihat lelah.

Ke depan wisata ini akan berkembang sangat luar biasa. Memang membutuhkan modal yang tidak kecil. Kalau ada investor yang dating ke sana dan melihat peluang bisnis ini pasti akan menanamkan modalnya. Ini kan tinggal melanjutkan, tidak membangun dari nol. SDM sudah ada, sarana tinggal menyempurnakan.

Pengelola sekanga masih menggunakan strategi bisnis seadanya. Belum ada marketing, publikasi atau apapun. Coba kalau dimarketingkan secara professional, sudah jelas akan banyak yang dating. Dari sana akan muncul sumber-sumber ekonomi baru yang secara multiflier effect. Lambat laun akan muncul kuliner, parker, cenderamata, dll. Areanya cukup luas, viev lumayan asri. Memang disana sini masih harus dibenahi seperti letak bebatuan yang belum rata dan pengaturan arus supaya tidak terlalu ekstrim. Disisi lain secara historis di sana ada petilasan Kalijaga. Ini pun bisa menjadi daya tarik yang lain. Rencananya kedepan mau ada flying fox dan Outbound. Bisa menjadi alternative wisata, tidak usah jauh-jauh ke Magelang.

(dikutip dari harian Radar Pekalongan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar